Bandung, 16 Maret 2023,– Komandan Lanal Bandung Kolonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.Sc., M.Tr. Hanla., mengikuti Komandan Lanal Bandung Koilonel Laut (KH/W) Dr. Renny Setiowati, S.T., M.S.C., M.Tr.Hanla., menghadiri Undangan Kegiatan Dialog Kebangsaan dalam Rangka Kesiapsiagaan Nasional dengan Topik “Meningkatkan Peran Serta Seluruh Elemen Masyarakat Dalam Mengantisipasi Radikal Terorisme”, bertempat di GH Universal Hotel Jl Dr Setiabudi No.376, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Kamis (16/03).
Maksud dan tujuan kegiatan tersebut adalan Kesiapsiagaan Nasional guna meningkatkan Peran Serta Seluruh Elemen Masyarakat Dalam Mengantisipasi Radikal Terorisme. Berdasarkan pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 20189 tentang Pencegahan Tindak Pidana Terorisme dan Perlindungan Terhadap Penyidik, Penuntut Umum, Hakim, dan Petugas Pemasyarakatan serta Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 7 Tahun 2021 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Nasional Penanggulangan Terorisme.
Dalam sambutannya, epala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafly Amar, M.M., bahwa ada tiga bidang pencegahan yang diatur di dalam undang-undang nomor 5 adalah kesiapsiagaan, kontra radikalisas, diradikalisasi jadi tiga bidang ini biasanya kita laksanakan bersama masyarakat karena BNPT ini lebih bersifat melakukan upaya-upaya penanggulangan maka program-program kita lebih banyak menyentuh pada tingkat yang diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat akan bahayanya paham radikal terorisme yang berkembang secara luas di dunia. Jadi di dalam program kesiapan ini memang diharapkan adanya kemampuan kita semua dari unsur-unsur pemerintahan dan masyarakat untuk dapat mendeteksi segala potensi ancaman kerawanan membangun daya tangkal, membangun kesadaran betapa bahayanya virus intoleransi, radikal terorisme.
Virus intoleransi radikal terorisme ini banyak dipengaruhi oleh transnasional ideologi yang berkembang secara luas di seluruh dunia dan Indonesia termasuk negara-negara yang tentunya mendapat dampak dari hal itu. Lebih dari 80 negara di seluruh dunia Indonesia negara ke empat tempat bersemainya virus intoleransi radikal terorisme hal ini tentu merupakan ujian daya tahan, daya tangguh bangsa kita. Karakter dari ideologi terorisme ini yang hari ini berkembang di Indonesia khususnya yang pertama dia menentang berlakunya undang-undang dasar 1945 dan ideologi negara Pancasila bagi mereka itu adalah produk-produk hukum kafir yang tidak layak untuk diikuti oleh bangsa Indonesia yang kedua dia tentunya juga kita yakini bukan merupakan kepribadian dari pada bangsa kita jadi karena ini adalah ideologi transnasional yang nyata-nyata bukan menggambarkan kepribadian bangsa Indonesia yang tentunya kita yakin bangsa Indonesia adalah bangsa yang tentu menghormati, bertoleransi dan juga tidak setuju dengan segala cara penghalalan, segala cara dalam pencapaian tujuan, yang ketiga dia bersikap intoleran radikal eksklusif, yang keempat yang berbahaya itu di dalam pelaksanaan aktivitasnya seringkali menyalahgunakan narasi agama jadi mereka berdalih dengan dalil-dalil yang mereka pahami seolah-olah mereka sedang menjalankan sebuah misi agama namun demikian di dalam endingnya mereka menularkan virus kekerasan dalam pencapaian tujuan.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Kepala BNPT Komjen Pol Dr. Boy Rafly Amar, M.M., Sekjen ISNU Muhammad Kholid Syeirazi, Budayawan Bandung Dimas Syairendra Ranadireksa, Mitra BNPT (Eks Napiter) Muhammad Nasir Abbas, Kapoksahli Kodam III Siliwangi bidang Ideologi, Dansatgas Terorisme 88 Polda Jabar, Ketua DPRD Kota Bandung, Dandim 0618/BS, Sesepuh Tokoh Politik Ceu Popong, Para Tokoh Masyarakat, Para Tokoh Agama, Para Tokoh Pemuda dan Para Perwakilan Mahasiswa. (Pen Lanal Bandung)
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.