Bandung, 15 Januari 2022,– PgS. Komandan Lanal Bandung Letkol Laut (P) Budi Purnamajaya, S.H., ,memimpin Upacara Peringatan Hari Dharma Samudera Tahun 2022 bertempat di Lapangan Apel Markas Komando (Mako) Lanal Bandung. Jalan Aria Jipang No. 8 Kota Bandung, Sabtu (15/01).
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., dalam amanatnya yang dibacakan PgS. Komandan Lanal Bandung mengatakan bahwa, geografi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang strategis merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa, apalagi lengkap dengan sumber daya alam yang melimpah, baik di darat, di laut maupun di bawah dasar laut, menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki arti penting bagi bangsa-bangsa di dunia. Tidaklah mengherankan bila sejak dahulu kala, berbagai bangsa berusaha untuk dapat memegang kendali, bahkan menguasai, wilayah nusantara. praktik-praktik kolonialisme yang diikuti dengan gerakan ekspansi bangsa lain membuat bangsa Indonesia harus mengalami masa-masa perjuangan merebut kemerdekaan. bahkan perjuangan tersebut tidak lantas berhenti setelah proklamasi.
Pada sisi yang lain, sejarah panjang perjuangan bangsa juga telah membentuk dan melahirkan semangat patriotisme, semangat rasa cinta kepada bangsa dan negara melampaui kecintaan kepada dirinya sendiri. perjuangan bangsa Indonesia dilaksanakan di semua palagan, di darat, di udara dan juga di laut.tidak akan lekang dari catatan sejarah bangsa Indonesia Kapten Markadi dengan perahu Cadik, tak gentar melawan patroli Belanda di Selat Bali, mencegah penjajah berkuasa kembali, Letnan Samadikun menantang Korvet dan Destroyer Belanda di Teluk Cirebon, demi mempertahankan kedaulatan negara yang telah merdeka, Kapten Karjanto di atas perahu layar bertempur dan gugur menghadapi dua kapal patroli Belanda di laut Sapudi, Mayor John Lie, si hantu Selat Malaka menggunakan kapal cepat the outlaw, menantang maut, mengambil resiko terbunuh patroli Belanda, demi mengisi kas negara dan mendapatkan senjata, Komodor Yos Sudarso, Kapten Tjiptadi, Kapten Wiratno, Kapten Memet Sastrawirya menjadi martir kembalinya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi. Sersan Kko Usman dan Kopral Kko Harun tersenyum bahagia meski gugur di tiang gantungan singapura, menjadi syuhada untuk Negara, Prajurit KRI Nanggala tabah dalam patroli selamanya, gugur saat menjalankan tugas Negara dan masih banyak yang lainnya, yang tercatat maupun tidak tercatat. Mereka semua memberi kita tauladan dan mengajarkan makna dari sifat kepahlawanan. Sifat dari mereka, yang tidak pernah takut, karena membela kebenaran, yang berani menderita, untuk cita-cita mulia, yang rela berkorban jiwa raga, demi bangsa dan negara, yang pantang menyerah, karena keyakinan kepada sang pencipta.
Momentum peringatan hari Dharma Samudera kali ini kiranya memacu kita untuk menghayati, meresapi dan meneladani nilai-nilai patriotisme, heroisme serta kepemimpinan yang telah diwariskan oleh para pejuang-pejuang samudera dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara tercinta. meskipun tantangan yang kita hadapi hari ini tidak persis sama dengan masa yang lalu, namun prinsip dan nilai-nilai kepahlawanan tidak akan pernah berubah, apapun tantangan yang kita hadapi sekarang dan yang akan datang. Kapanpun tugas negara memanggil, akan kita pertaruhkan jiwa dan raga di bawah panji merah putih. Selaras dengan semangat Jalesveva Jayamahe, justru di laut kita jaya, saya berharap agar setiap peringatan hari Dharma Samudera dapat menginspirasi bangsa Indonesia untuk terus membangun dan membangkitkan kembali kejayaan sebagai bangsa pelaut, bangsa yang irama nafasnya seiring dengan irama gelombang samudera.
Very interesting subject, regards for posting.Money from blog